Ada dua cara memegang stick:
1. Matched grip
Tangan
tertutup dimana pukulan sangat mengandalkan lengan dan pergelangan
tangan sehingga pukulan menjadi kaku dan tangan cepat lelah,
kecepatannya pun sangat terbatas .
2. Traditional grip
Perbedaan
grip ini adalah pada tangan kiri, dimana stick dijepitkan di ibu jari
dan ditaruh diantara jari tengah dan jari manis. Ibu jari yang berperan
untuk mendorong stick. Sedangkan untuk tangan kanan cara memegangnya
tidak ada perbedaan, seperti matched grip saja Traditional grip memang
lebih sulit untuk dilakukan ketimbang matched grip karena mengontrol
tangan kiri jauh lebih rumit. Sebenarnya traditional grip lebih diperlukan untuk keperluan drummer marching band.
Tahun
1840 drumset baru ditemukan (snare, bass dan tom-tom) dimana tiga drum
dimainkan dengan satu orang. Karena traditional grip merupakan kebiasaan
turun-temurun yang berawal dari marching, maka traditional grip
digunakan juga pada drumset. Kemudian lagi-lagi kebiasaan ini berlanjut
dengan akhirnya pada pertengahan tahun 1960, Ringo Starr (drummer The
Beatles) mengambil langkah maju dengan memegang stick pada posisi yang
sama (tangan kiri sama seperti tangan kanan), sehingga seperti orang
yang memegang dua buah palu. Yang kemudian dinamakan matched grip.
Ternyata dengan menggunakan matched grip maka dengan mudah pemain drum
dapat mengeluarkan power/tenaga yang diinginkan dan juga pukulan pada
tangan kirinya menjadi lebih akurat.
Dan
akhirnya keduanya pun dapat digunakan sesuai dengan aliran lagu dan
selera pemain drum, untuk lagu yang lembut dan memerlukan sentuhan,
maka traditional griplah yang ‘bebicara’, sedangkan untuk memainkan
groove/beat yang solid dan lagu yang lebih modern (rock), matched grip
yang paling cocok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar